Jalur off road Sukawana-Cikole Lembang tidak asing untuk beberapa off roader Bandung. Jalan yang mengular di kaki Gunung Tangkuban Perahu selama 20 km. demikian menantang. Keasrian serta keindahan pemandangannya tak terbantahkan.
Konon, jalur Sukawana-Cikole telah ada mulai sejak jaman penjajahan. Awalannya jalur ini jalan setapak lalu di buka oleh komune Land Rover Club Bandung (LRCB).
" Permasalahan jalur ini ada dari jaman Belanda. Dahulu jalan setapak, mobil dapat masuk sesudah ada komune LRCB (Land Rover Club Bandung). Kita buka jalur lama berbulan-bulan, " kata wakil ketua LRCB Nandang Efendi di Lembang Bandung.
Medan off road Sukawana-Cikole termasuk berat. Jalur yang membelah Rimba Jatiwangi ini mempunyai tiga cekungan berlumpur serta dalam. Sopir amatir ditanggung tidak bakal dapat mengalahkannya. Sopir yang punya kebiasaan juga perlu 4 hingga 5 jam untuk melaluinya.
" Dahulu tidak seberat itu, dapat bawa keluarga. Kerena disamping kami, ada komune lain yang turut main, " tutur lelaki paruh baya ini sambil menyalakan rokoknya.
Tetapi, di balik tantangan yang dihidangkan, jalur Sukawana-Cikole menaruh misteri. Pengalaman beberapa off roader memaksa kita bergidik mendengarnya.
" Kerap sekali penampakan. Kita tidak berani lama-lama, penampakan banyak. Kita lagi diam ada yang nyentil, ada yang lari-lari, bila photo sukai ada, " jelas dia dengan mimik muka serius.
Peristiwa yang paling dia ingat yaitu tidak berhasilnya kursus staf Kementerian Kehutanan (Kemenhut) 2013. Kursus menyusuri rimba memakai mobil yang bekerja bersama dengan LRCB digagalkan penampakan di Rimba Kunthi.
" Kerap ada penampakan di Leuweng Kunthi (Rimba Kunthi). Saat Kemenhut selenggarakan pendidikan turut mengatur mobil dengan kita. Saat bivak (kemah), satu per satu diganggu. Ada yang diseret kakinya, ada yang digelitik, " papar dia mengingat-ingat peristiwa itu.
Momen itu betul-betul berlangsung bukanlah omong kosong. Kemenhut juga yakin serta memindahkan tempat kursus.
Di jalur itu ada tiga titik yang dikira menaruh daya mistis. Leuweng Kunthi (Rimba Kunthi), jalan batu, serta rumpun bambu sisa pembuangan korban petrus (penembak misterius). Leuweng Kunthi yang paling dikira angker oleh beberapa sopir.
" Leuweng Khunti yang paling horor. Bila ada yang dapat saksikan itu kampungnya siluman. Bila ada yang dapat saksikan, mereka bawahnya gunakan celana hitam atasnya kosong, telanjang, tua semuanya, " tegas anggota LRCB Edi.
Beberapa penghuni Leuweng Kunthi umumnya mengganggu mereka yang bicara ngawur di jalur offroad itu. Bicara tidak pantas jadi suatu hal yang diwanti-wanti tidak dikerjakan.
Konon, jalur Sukawana-Cikole telah ada mulai sejak jaman penjajahan. Awalannya jalur ini jalan setapak lalu di buka oleh komune Land Rover Club Bandung (LRCB).
" Permasalahan jalur ini ada dari jaman Belanda. Dahulu jalan setapak, mobil dapat masuk sesudah ada komune LRCB (Land Rover Club Bandung). Kita buka jalur lama berbulan-bulan, " kata wakil ketua LRCB Nandang Efendi di Lembang Bandung.
Medan off road Sukawana-Cikole termasuk berat. Jalur yang membelah Rimba Jatiwangi ini mempunyai tiga cekungan berlumpur serta dalam. Sopir amatir ditanggung tidak bakal dapat mengalahkannya. Sopir yang punya kebiasaan juga perlu 4 hingga 5 jam untuk melaluinya.
" Dahulu tidak seberat itu, dapat bawa keluarga. Kerena disamping kami, ada komune lain yang turut main, " tutur lelaki paruh baya ini sambil menyalakan rokoknya.
Tetapi, di balik tantangan yang dihidangkan, jalur Sukawana-Cikole menaruh misteri. Pengalaman beberapa off roader memaksa kita bergidik mendengarnya.
" Kerap sekali penampakan. Kita tidak berani lama-lama, penampakan banyak. Kita lagi diam ada yang nyentil, ada yang lari-lari, bila photo sukai ada, " jelas dia dengan mimik muka serius.
Peristiwa yang paling dia ingat yaitu tidak berhasilnya kursus staf Kementerian Kehutanan (Kemenhut) 2013. Kursus menyusuri rimba memakai mobil yang bekerja bersama dengan LRCB digagalkan penampakan di Rimba Kunthi.
" Kerap ada penampakan di Leuweng Kunthi (Rimba Kunthi). Saat Kemenhut selenggarakan pendidikan turut mengatur mobil dengan kita. Saat bivak (kemah), satu per satu diganggu. Ada yang diseret kakinya, ada yang digelitik, " papar dia mengingat-ingat peristiwa itu.
Momen itu betul-betul berlangsung bukanlah omong kosong. Kemenhut juga yakin serta memindahkan tempat kursus.
Di jalur itu ada tiga titik yang dikira menaruh daya mistis. Leuweng Kunthi (Rimba Kunthi), jalan batu, serta rumpun bambu sisa pembuangan korban petrus (penembak misterius). Leuweng Kunthi yang paling dikira angker oleh beberapa sopir.
" Leuweng Khunti yang paling horor. Bila ada yang dapat saksikan itu kampungnya siluman. Bila ada yang dapat saksikan, mereka bawahnya gunakan celana hitam atasnya kosong, telanjang, tua semuanya, " tegas anggota LRCB Edi.
Beberapa penghuni Leuweng Kunthi umumnya mengganggu mereka yang bicara ngawur di jalur offroad itu. Bicara tidak pantas jadi suatu hal yang diwanti-wanti tidak dikerjakan.