Penelusuran jejak Dadi Supriatna II

Sambungan dari Termehek-mehek ala budak gf96

Seakan baru kemarin sore saya mampir ke tempat ini. Keadaan sekelilingnya masih terlihat sama seperti dulu. Sebuah bangunan KUD, bengkel motor atau entah mobil yang sekaligus menjadi tempat memarkirkan suzuki merah kami, pagar bambu yang terlihat sedikit condong seakan tidak ada orang yang peduli untuk membetulkannya... Ahh semuanya seakan tampak masih segar di kepala.

Dulu saat-saat masih ngora (kuliah) kami memang pernah mengunjungi tempat ini untuk sekedar bermain dan silaturahmi ke rumah Dadi. Itu terjadi kira-kira delapan tahunan yang lalu saat saya dan sobat-sobat mungkin masih bau kencur belum mengenal yang namanya patah hati...(heheh jadi ingat Si Ita..!)

Sempat dibuat pusing. Ada dua gang sebagai jalan masuk menuju rumah Dadi. Tapi akhirnya kami pede memilih gang yang sebelah atas setelah Heri memastikan bahwa jalannya pasti lewat gang tersebut. Oke semoga kami tidak salah pilih dan tidak harus banyak nanya sana nanya sini..soalnya lagi males ngomong (maklum bibir lagi barusuh dan pecah-pecah)

Bersambung..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar