Kreatifitasku datang pada malam hari

Semua orang punya waktu masing-masing untuk menumpahkan kreatifitasnya. Pun begitu dengan aku. Biasanya waktu malam menjelang, itulah waktu yang paling aku suka. Di waktu malam, aku merasa bebas untuk menumpahkan segala yang ada di otakku via komputer, atau sekedar untuk membuat coretan-coretan di atas kertas, membaca, atau bahkan berpikir tentang apa saja yang menjadi proyek pribadiku. Apakah itu sebuah system dalam mencari uang via internet atau secara offline, ataukah hanya sekedar mencari celah-celah inspirasi bagaimana caranya mendidik anak supaya menjadi anak yang baik, solehah, pintar, tidak pendiam dan introvert sepertiku. Tentunya aku merasakan full freedom dengan waktu ini. Merasakan bebas dari berbagai gangguan luar dan dalam.

Entah mengapa, tiap malam juga aku ingin merasa sendirian, tidak mau ada orang lain yang mengganggu, pun istriku sendiri, yang nyata-nyata dulu waktu bikin si najla (anakku) pada malam hari...hahaha. Entahlah, aku merasa nyaman saja saat bersendirian.

Pada siang hari jelas aku merasa tidak tenang dari berbagai interupsi, seperti panggilan telpon lah, tangisan si anak lah, ketawa ketiwinya anakku dan teman-temannya anakku yang bermain di teras rumah. Yang jelas itu semua mengganggu konsentrasi untuk berkontemplasi, merenung, dan berpikir. Di waktu siang tentunya ada perasaan tidak enak kalau aku harus terlihat bengong atau duduk di depan komputer terus-terusan oleh mertuaku. Bisa dianggap apa aku ini. Pemalas lah, menghabiskan listrik lah, atau apalah....aku merasa gak enak aza. Maaasa...saat ibu mertua, adik ipar, dan istriku setiap pagi disibukkan dengan pekerjaannya masing-masing (but-bet kaditu kadieu), sementara aku harus ayik-asyikan di depan komputer, kan enggak enak tho (setuju tidak?). Apalagi anakku suka menangis pingin sama mamahnya terus. Otomatis aku harus rela meninggalkan hobi dan pekerjaanku untuk mengasuh si kecil najla. Pekerjaan? Ya, ini menurutku... karena aku mencari uang pun harus dengan pemikiran. Bagiku ini pekerjaan karena dalam diam aku tidak pernah diam. Aku terus menerus membuat, membangun, dan menciptakan system. Aku juga punya target yang belum pernah tercapai hingga saat ini. Masing-masing wae atuh, bener teu? Naha teu cape kitu aing? Saruaaa capek aing oge...(mohon dibaca dengan nada yang agak tinggi dan penuh emosi..wekekekekkk).

Terus... bukannya apa-apa juga, siang hari aku tidak mesti seharian di depan komputer karena aku takut dijadikan kambing hitam dan akhirnya di sebut sebagai tersangka utama orang yang menghabiskan listrik di rumah(alias pembayaran listrik jadi membengkak gitu lho...wekekeke...). Padahal watt-an listrik komputer tidak seberapa dibandingkan dengan televisi, kan? Eh..Di RMI-ku (rumah mertua indah) ada lima TV lho. Hampir tiap kamar ada TVnya, termasuk di rumah ku (eh kamarku), itu kan yang harus disalahkan. Hehe...padahal hampir tiap malam juga ketang aku sering standby di depan komputer, bahkan sampai pagi. Aku habisin tuh listrik biar jebol...jebol sakalian....

Malam hari, bukannya begadang seperti kebenyakan, malahan aku tidak pernah tidur setiap malam. Aku baru tidur sekitar udah lohoran, mungkin bisa sampai maghrib (kalau yang ini harus dong...aku tidak peduli dengan perasaan malu pada mertuaku).

Sudahlah sobat, aku tidak mau buka kartu dan aibku sendiri (padahal sudah barusan..hehe). Naha jadi melenceng jauh tina judul euy pembahasanna...Geusw lah, yang penting aku merasa terpuaskan di saat-saat waktu tenang itu (yaitu malam hari). Seperti yang telah aku sebutkan, aku merasa full fredom, bebas berekspresi, bebas merdeka dari kepenatan, pokoknya bebas segala-galanya lah. Aku selalu menunggu malam. Bagaimana dengan sobat? Kapankah waktu istimewa bagi sobat-sobat GF saat merasa full freedom seperti aku?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar